Jenis-Jenis dan permasalahan Power Supply (Di)


Rabu, 13 Februari 2013

jenis jenis dan permasalahan pada power supply(DI)

Power Supply adalah perangkat keras yang berfungsi untuk menyuplai tegangan langsung kekomponen dalam casing yang membutuhkan tegangan, misalnya motherboard, hardisk, kipas, dll. Input power supply berupa arus bolak-balik (AC) sehingga power supply harus mengubah tegangan AC menjadi DC (arus searah), karena hardware komputer hanya dapat beroperasi dengan arus DC. Power supply berupa kotak yang umumnya diletakan dibagian belakang atas casing.

 
Cara Kerja Power Supply
Ketika kita menekan tombol power pada casing, yang terjadi adalah langkah berikut.
Power supply akan melakukan cek dan tes sebelum membiarkan sistem start. Jika tes telah sukses, power supply mengirim sinyal khusus pada motherboard, yang disebut power good.
Jenis konektor kabel Power Supply
Konektor 20/24 pin ATX Motherboard
Konektor 4 pin peripheral power (untuk periferal seperti Hardisk, CD-ROM, Kipas)
Konektor 4/8 pin 12V (untuk motherboard server)
Konektor 6-pin PCIe (untuk kartu grafis jenis PCIe)
Konektor floppy (untuk floppydisk drive)
Konektor SATA (untuk hardisk / optical drive berjenis sata)
Komponen Power Supply 1000 Watt
Jenis Power Supply
A. Power Supply jenis AT
Power supply yang memiliki kabel power yang dihubungkan ke motherboard terpisah menjadi dua konektor power (P8 dan P9). Kabel yang berwarna hitam dari konektor P8 dan P9 harus bertemu di tengah jika disatukan.
Pada power supply jenis AT ini, tombol ON/OFF dihubungkan langsung pada tombol casing. Untuk menghidupkan dan mematikan komuter, kita harus menekan tombol power yang ada pada bagian depan casing. Power supply jenis AT ini hanya digunakan sebatas pada era komputer pentium II. Pada era pentium III keatas atau hingga sekarang, sudah tidak ada komputer yang menggunakan Power supply jenis AT.
B. Power Supply jenis ATX
Power Supply ATX (Advanced Technology Extended) adalah jenis power supply jenis terbaru dan paling banyak digunakan saat ini. Perbedaan yang mendasar pada PSU jenis AT dan ATX yaitu pada tombol powernya, jika power supply AT menggunakan Switch dan ATX menggunakan tombol untuk mengirikan sinyal ke motherboard seperti tombol power pada keyboard.
Mengatasi Masalah Power Supply yang sedikit agak merepotkan. Karena Power Supply adalah komponen yang mandiri, masalah dengan PSU biasanya tidak dapat dilakukan dengan konfigurasi pada sistem komputer.

Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan tapi sebelumnya putuskan dahulu catu daya listrik. Metode pertama dan terpenting adalah untuk menggunakan tester power supply yang berfungsi untuk memeriksa PSU rusak. ada beberapa langkah pemecahan masalah Secara manual yang dapat Anda lakukan untuk memeriksa catu daya yang rusak.
PERINGATAN : Power Supplies mengandung komponen internal yang dapat menyimpan muatan listrik. Jangan pernah mencoba untuk memperbaiki komponen internal dari sebuah Power Supply yang mengakibatkan berisiko cedera pada diri anda dan juga membuat garansi pada PSU anda tidak berlaku lagi.
Langkah-langkah memeriksa Power Supply Unit


1. Periksa Kabel Listrik AC yang terhubung ke Outlet listrik pada Tembok dan PSU.
Kabel PSU biasa bisa kaku saat terhubung kabel daya AC jadi pastikan pasokan listrik kabel dan membuat kontak yang baik dengan satu sama lain.
2. Periksa Outlet AC terhubung ke Power Supply.
Jika stopkontak, lihat apakah itu dikendalikan oleh saklar on/off di dinding. Jika demikian tekan tombol saklar untuk menyalakan.
Jika Anda menggunakan stabilizer atau pelindung lonjakan arus pastikan tombol power diatur ke “On”.
3. Periksa saklar On/Off pada Power Supply itu sendiri.
PSU yang baru biasanya memiliki saklar On/Off. Saklar hitam kecil di bagian belakang catu daya yang memiliki satu dan nol di atasnya. (Ini mungkin terlihat seperti I/O pada switch).
Pastikan saklar ini diatur ke “On”. Jika saklar diatur pada posisi satu (1) ini menunjukkan bahwa catu daya dihidupkan “On”. Jika diatur ke nol (0) berarti PSU saat ini dimatikan. Pastikan saklar diatur ke posisi satu (1).
4. Periksa Switch Tegangan pada Power Supply.
Pada sebagian besar Power Supplies baru ada saklar merah di bagian belakang yang menunjukkan tegangan. Hal ini dapat diatur untuk 115V atau 230V.
Di Amerika Serikat semua rumah tangga menggunakan 115V dari outlet listrik AC untuk peralatan standar. Jika Anda berada di AS pastikan Power Supply Anda diatur ke 115V. Jika Anda berasal dari Eropa, asia terutama Indonesia pastikan PSU Anda harus set ke 230V.
5. Periksa Pin Konektor 20/24 ATX Power dan 4 Pin ATX Power Connector
Kebanyakan motherboard mengharuskan anda menghubungkan dua konektor Power dari Power Supply untuk daya pada motherboard Anda.
Kabel listrik utama adalah power ATX Pin 20/24 konektor yang berada di dekat slot memori pada motherboard Anda. Kabel listrik sekunder yang diperlukan adalah 4 pin ATX sambungan listrik.
Pastikan kedua lead terpasang aman ke motherboard Anda. Anda harus merasa jumper kabel kecil apakah sudah dimasukkan dengan benar.
Untuk memastikan bahwa konektor daya ATX yang tersambung dengan tepat ke motherboard.

6. Gunakan Pengamatan pada Power Supply untuk mengamankan jika terjadi kerusakan.
  • Jika motherboard anda memiliki power LED, maka lampu led akan bercahaya saat power diaktifkan. (Power Led Motherboard akan menyala normal bahkan ketika sistem dimatikan.) Jika Lampu LED hidup mendandakan bahawa motherboard menerima daya dari PSU dan masalahnya mungkin terletak di tempat lain.
  • Anda dapat mendengar suara kipas di dalam power supply berputar ketika Anda mencoba untuk memberikan daya pada sistem. Jika Anda tidak melihat atau mendengarnya kipas berputar ini bisa pertanda bahwa power supply tersebut rusak.
  • Apakah power supply terdengar suara berderak atau muncul suara-suara ketika Anda mencoba untuk menghidupkan sistem? Jika demikian, ini adalah tanda bahwa komponen di dalam power supply telah rusak.
  • Apakah Anda melihat percikan atau asap keluar dari power supply? Jika ini terjadi mendandakan bahwa komponen Power supply rusak.
  • Apakah power supply mengeluarkan bau seperti terbakarnya komponen listrik. Jika ini terjadi ada kerusakan komponen pada power supply.
7. Penggunaan lainnya untuk Pengujian Power Supply
Jika Anda telah melakukan semua langkah di atas dan masih belum bisa menentukan  masalah dari power supply anda dapat menggunakan catu daya tambahan (jika ada) atau PSU dari sistem lain dan mencoba untuk menghidupkan sistem anda dengan Power Supply tersebut.
Jika anda menggunakan power supply lain ternyata komputer anda bekerja itu tandanya bahwa Supply asli Anda telah rusak.

0 komentar: